KlinikStrokeNusantara.com

Rabu, 02 Oktober 2019

Kasus ART Tewas Digigit Anjing Sebulan Berlalu Tak Jelas

CIPAYUNG (Pos Kota) - Hampir sebulan, kematian asisten rumah tangga (ART) digigit anjing peliharaan presenter Bima Aryo, hingga Selasa (1/10) mandek alias tak tahu kelanjutannya. Meski sebelumnya polisi menegaskan akan mengusut tuntas kasus ini.

Faktanya dalam kematian Yayan, 35, belum satu pun orang yang ditetapkan tersangka. Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Heri Purnomo mengatakan, masih menyelidiki hal tersebut. "Saksi ahlinya belum ditunjuk, makanya masih seperti ini," katanya, Selasa (1/10).

Reaksi sama disampaikan Kapolsek Cipayung, Kompol Abdul Rasyid. "Surat penunjukan saksi sudah kami layangkan, namun sampai sekarang belum ada yang ditunjuk," ujarnya. Sebelumnya diberitakan, proses hukum tetap berjalan terhadap TD, 72, Ibu Bima Aryo yang diduga lalai dan menyebabkan Yayan meninggal diserang anjing bernama Sparta ras Malinois Belgian.  

Kapolsek mengatakan, saat ini TD belum diperiksa karena masih sibuk mengurus pernikahan Bima Aryo, namun demikian polisi tetap akan menjalankan proses hukum. Pemanggilan terhadap TD merupakan tindak lanjut dari penyidik setelah melakukan olah TKP di rumah Bima, di Jalan Langgar 04/Rw 04 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Ifnd/Iw

Sabtu, 31 Maret 2018

Banyak Usaha Air Minum Isi Ulang Tak Punya Izin

PULUHAN depot air minum isi ulang (Damiu) di Kota Tangerang Selatan diduga tak punya izin resmi, dan banyak yang tidak mentaati aturan. 

"Hampir sebagian besar dari 117 usaha Damiu yang selama ini menjadi usaha kecil belum memiliki izin produksi rumah tangga  (IPRT)," kata Kepala Bidang Pengawasan dan Promosi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel Haryadi S, Senin (9/1).

Itu sebabnya warga diminta berhati-hati dalam mengonsumsi air isi ulang tersebut. Selain pihaknya juga akan memperketat pengawasan bersama dinas terkait, dan kesehatan.

Menurutnya pengelola depot air minum yang melanggar dapat dijerat dengan Undang-Undang  Perlindungan Konsumen. "Kita akan beri sampai tiga teguran. Jika teguran  tidak dihiraukan maka akan kami tutup tempat usahanya," ujarnya. (anton/si)    

Selasa, 30 Juni 2015

Industri Air Mineral Resahkan Warga Citeureup-Cibinong

SETELAH wilayah Kecamatan Cibinong dimekarkan menjadi Ibu Kota Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 1990, industri air mineral tumbuh dan berkembang bagaikan jamur di musim hujan.

Hal itu meresahkan warga Kecamatan Citeureup dan Cibinong, termasuk saya. Pasalnya, belasan industri air minum kemasan berbagai merek itu melakukan penyedotan air tanah secara besar-besaran dengan teknologi tinggi, yakni sumur bor raksasa artetis.

Belasan industri air mineral berbagai merek tersebut beroperasi siang dan malam hari. Mereka menyedot air bawah tanah secara besar-besaran. Kemudian mengemasnya menjadi air minum dalam gelas, botol/galon plastik, dan memperjualbelikan kepada masyarakat luas di kota-kota besar Indonesia dengan memanipulasi sebagai air pegunungan. Padahal, air minum kemasan tersebut merupakan hasil sedotan dari bawah tanah dengan sumur raksasa artetis. 

Sebelum industri air mineral menyedot air tanah secara besar-besaran, wilayah Citeureup dan Cibinong tempat kami tinggal itu selalu diselimuti embun pagi dan petir sore hari.

Namun, sangat disayangkan, kini embun pagi dan petir tidak lagi ada alias lenyap begitu saja.Warga sekitar industri-industri air mineral mengeluhkan keberadaan air mineral itulah penyebnya. Mereka menyedot habis air bawah tanah.  

Warga di dua wilayah kecamatan tersebut mengaku, sebelumnya untuk mendapatkan sumber air sumur bagi keperluan minum, masak, mandi, dan cuci, mereka hanya perlu menggali tanah dengan kedalaman mulai 1 meter hingga 1,5 meter. Namun, setelah menjamurnya industri air mineral tersebut, mereka perlu menggali tanah dengan kedalaman mulai 7 meter hingga 20 meter untuk menemukan sumber air.

Tudingan warga Kecamatan Citeureup dan Cibinong mengenai kerusakan lingkungan hidup akibat maraknya penyedotan air tanah untuk usaha bisnis raksasa air minum  kemasan menurut saya cukup penting untuk mendapat perhatian.

Warga juga mengharapkan adanya keseriusan pihak kementerian Lingkungan Hidup untuk turun tangan memerhatikan lingkungan di sekitar Citeureup dan Cibinong. Pasalnya, industri tersebut telah mengakibatkan rusaknya ekosistem lingkungan hidup kami.  

J Permana
Cibinong

Sabtu, 25 Agustus 2012

Akuifer

Akuifer adalah layanan keperluan air, seperti air bersih, air pam, air hujan, air isi ulang. Untuk keterangan, silakan hubungi Sinshe Hans di telepon (021) 9165 3089 handphone 0812 1286 5682, 0856 8361 333, 0819 3261 8088 atau email: htsebastian@gmail.com.